Senin, 03 Juni 2013

Lagi lagi reptil mati di kebun binatang


Kematian secara berturut turut terjadi di Kebun Binatang Surabaya. Satu persatu koleksi satwa kebun binatang terbesar se Asia Tenggara ini terus berkurang. Kok bisa? Dalam  waktu ngga lebih dari 24 jam, dua ekor reptil dari koleksi Kebun Binatang Surabaya ditemukan mati dalam kandangnya.
Seekor Ular Phyton jenis molurus yang ditemukan mati dikandangnya pada hari Sabtu pagi pada tanggal 1 Oktober lalu, ular Phyton koleksi Kebun Binatang Surabaya yang dilaporkan mati itu, sebelumnya dikatakan oleh humas kebun binatang sempat bertelur dengan jumlah sekitar 50 butir beberapa minggu sebelumnya. Ular Phyton Molurus yang mati tersebut sudah berumur sekitar 16 tahun dengan berat sekitar 50 kg dan panjang kurang lebih 4 meter. Setelah dilakukan otopsi, tim medis satwa KEBUN BINATANG SURABAYA, diduga penyebab kematian Ular Phyton tersebut adalah karena terjadi radang yang parah pada bagian pecernaan atau yang biasa dibeut enteritis hingga mengganggu fungsi pencernaan yang berakibat fatal pada satwa.
Keesokan harinya terjadi hal serupa pada buaya muara di kebun binatang tersebut. Seorang penjaga satwa KEBUN BINATANG SURABAYA menemukan seekor buaya muara chorosus dalam keadaan mati di kolamnya pada hari Minggu pagi. Humas kebun binatang Surabaya mengatakan bahwa diperkirakan ada sedikit persamaan penyebab kematian dua reptile itu yaitu gangguan yang lumayan parah pada pencernaan. Untuk mengetahui kematian kedua satwa itu lebih lanjut, pihak KEBUN BINATANG SURABAYA saat ini masih menunggu hasil pemeriksaan yang lebih detil dari tim medis satwa KEBUN BINATANG SURABAYA, terkait dengan apa yang menyebabkan kematian kedua satwa koleksi KEBUN BINATANG SURABAYA tersebut. Penelitian tentang penyebab kematian dua reptil ini masih akan terus dilakukan guna memastikan penyebab utama hingga bisa dilakukan pencegahan supaya kejadian ini tidak terjadi lagi pada satwa atau reptile lain koleksi kebun binatang Surabaya. Laporan awal memang disebutkan kalau kematian kedua satwa ini disebabkan oleh gangguan pencernaan parah. Pihak kebun binatang yakin bahwa nantinya akan ada perkembangan lain yang menjadi petunjuk penyebab kematian reptile reptile yang termasuk langka ini. Sebenarnya kematian buaya muara kali ini adalah yang kedua kalinya setelah sebelumnya seekor buaya muara chorosus yang berusia di atas 60 tahun juga ditemukan mati di kandangnya oleh seorang penjaga malam pada 07 September 2010 lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar