Selasa, 04 Juni 2013

Katak Tanpa Nama



134 spesies katak baru ditemukan dalam penelitian sejak tahun 1998-2008 di Papua dan Papua Nugini. Penemuan itu memantapkan posisi wilayah tersebut sebagai tempat dengan keanekaragaman katak tertinggi setelah Madagaskar. Salah satu jenis katak yang ditemukan adalah Litoria sauroni berdasarkan nama Sauron di Lord of the Ring karena kemiripan bentuk matanya. Katak itu punya mata merah berbintik hitam. Katak jantan suka ‘memanggil’ katak betina pada malam hari dari cabang cabang pohon. Jenis katak lain dari genus yang sama yang juga ditemukan adalah Litoria spartacus, Litoria bibonius, dan Litoria dux. Spesies terakhir atau Litoria dux memiliki warna yang cerah dan atraktif. Di antara ratusan katak yang ditemukan, katak berbisa yang ditemukan di Gunung Bosavi adalah yang paling menarik. Sementara spesies lainnya yang tak kalah unik adalah Oreophryne minuta yang hanya memiliki panjang kurang lebih 1 cm. Selain spesies spesies yang disebutkan di atas, ada juga Albericus sanguinopictus, Choerophryne longirostris, Austrochaperina blumi, dan Cophixalus variabilis.
Hasil temuan ini menunjukan kalau hutan Nugini dan sungainya kaya akan keanekaragaman hayati di dunia. Nugini (New Guinea) yang terletak di antara Indonesia di barat dan Papua Nugini di timur diketahui memiliki ekosistem yang menakjubkan dan belum terjamah. Kawasan hutan tropisnya adalah hutan ketiga terbesar di dunia setelah Amazon dan Kongo, dan hanya 0,5 persen saja dari kawasannya yang dihuni. Semua jenis katak yang ditemukan di Papua dan Papua Niugini terangkum dalam laporan WWF.
Tapi banyak dari katak katak yang sudah ditemukan ternyata belum dideskripsikan. Di Bishop Museum, dari 150 jenis amfibi dan reptil yang belum dideskripsikan yang disimpan disana, lebih dari 100 di antaranya adalah katak. Tentunya ini tugas yang tidak ringan bagi para ilmuwan untuk member nama katak katak itu satu per satu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar