Selasa, 04 Juni 2013

Kadal Berbisa



Kebanyakan kadal tidak berbahaya bagi manusia. Gigitan kadal jarang ada yang sampai dapat membuat luka yang parah. Hanya jenis yang luar biasa besar, seperti biawak Komodo yang bisa membunuh manusia dan hewan ternak. Kadal Gila Monster dan kadal Mexican Beaded Lizard yang berbisa tidak selalu mematikan, meski luka yang diakibatkan oleh gigitannya dapat sangat menyakitkan. Umumnya kadal bahkan berguna bagi manusia karena mengendalikan aneka hama yang mengganggu, bernilai tinggi sebagai hewan peliharaan, menghasilkan aneka kerajinan dari kulitnya dan ada juga yang untuk dikonsumsi. Sebagian orang meyakini bahwa daging kadal dapat digunakan sebagai obat sakit kulit, dll. Kadal (biasanya kadal kebun, tokek atau cecak) ditangkap dengan menggunakan umpan capung atau kupu-kupu. Setelah dibersihkan, daging kadal dibakar atau digoreng dan dijadikan lauk makan atau obat.
Hingga kini dikenal dua jenis kadal yang gigitannya terbukti berbisa yaitu kadal Gila Monster dan Mexican Beaded Lizard . Kedua jenis kadal yang berkerabat ini hidup di barat daya Amerika Serikat dan Meksiko utara. Meski ada banyak mitos dan legenda yang beredar menyangkut kedua makhluk tersebut, dan fakta bahwa gigitan mereka bisa menyebabkan luka yang serius, sejauh ini tidak ada catatan mengenai kematian yang terjadi pada manusia akibat gigitan kedua kadal ini.

Belum lama ini penelitian di Australia memperlihatkan adanya kemungkinan beberapa jenis kadal kerabat iguana dan biawak juga memiliki kelenjar bisa. Meskipun jika dugaan ini benar, hal ini diyakini tidak atau sedikit membahayakan manusia, mengingat bahwa bisa ini dikeluarkan kadal-kadal tersebut sedikit demi sedikit melalui proses mengunyah mangsanya, bukan disuntikkan sekaligus dalam jumlah besar seperti pada gigitan ular berbisa.
Sebelumnya diyakini bahwa pembengkakan dan iritasi yang terjadi akibat gigitan kadal-kadal itu ialah karena adanya infeksi bakteri yang menyertai gigitan. Hal ini benar pada kebanyakan kasus, tapi penelitian di atas mengisyaratkan kemungkinan pembengkakan itu terjadi akibat masuknya bisa kadal. Lebih jauh lagi, para ahli yang mendukung penelitian ini akan meninjau kembali sistem klasifikasi kadal khususnya terkait dengan perkembangan kelenjar bisa pada reptil tersebut. Jika berhasil, penelitian ini dapat memperbaiki pemahaman mengenai evolusi kadal, ular dan bisanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar