Kamis, 30 Mei 2013

Cambridgeshire diberi kejutan manis 45 ekor kura kura jenis Sulcatta.


Sebuah kebun binatang di Cambridgeshire diberi kejutan manis karena keberhasilan mereka menetaskan 45 ekor kura kura jenis Sulcatta. Kebun binatang Linton Zoo sudah menjalankan program breeding African spurred tortoise selama 15 tahun, dan direktur kebun binatang Kim Simmons mengatakan kali ini adalah penangkaran yang paling sukses. Telur telur ini dihasilkan oleh Kali, sebuah nama Afrika yang berarti ‘energik’, seekor Sulcata atau kura kura raksasa seberat 65 kilo gram pada bulan Maret. Seperti yang kita ketahui, Sulcatta adalah kura kura darat terbesar dan merupakan ‘penduduk asli’ Afrika Tengah. Sulcata dewasa merupakan spesies kura-kura terbesar di daratan dan dapat tumbuh menjadi antara 24 hingga 36 inci (60 hingga 90cm),   Mereka adalah spesies kura kura terbesar ketiga di dunia, setelah kura kura Galapagos dan kura kura Aldabra. Sulcata memiliki ranking ‘rentan’ dalam daftar merah spesies yang terancam menurut IUCN.

Telur telur kura kura ini menetas setelah diinkubasi karena suhu di Inggris terlalu dingin untuk menetaskan mereka. Inkubasi juga menjaga bayi bayi kura kura tersebut dari induknya yang sepertinya tidak memiliki ‘naluri keibuan’. Beberapa dari kura kura tersebut rencananya akan digunakan untuk program breeding yang lain di Eropa. Kim Simmons menyatakan ini adalah bagian dari program pembiakan yang sangat sukses karena berhasil mendapatkan begitu banyak bayi sulcatta. Nanti saat umur bayi bayi sulcata ini sudah setahun, beberapa dari mereka akan diikutkan ke dalam program breeding yang lain. Untungnya bagi masa depan hewan tua ini, tempat lain di Eropa sekarang sudah menguasai program penangkaran yang sukses. Tapi sekarang, pihak kebun binatang perlu memastikan kemanapun nantinya bayi bayi sulcata ini pergi, pihak kebun binatang akan memvariasikan genetiknya. Perlu dipastikan bahwa yang dikawinkan bukan saudara sekandung, karena ini akan mengakibatkan genetic sulcata yang ‘berantakan’ dan berakhir dengan sulcata ‘bawaan’.

Dia menambahkan kalau bayi bayi sulcata yang menetas pada bulan September 2011 sekarang sedang benar benar dijaga kesehatannya di lingkungan indoor atau vivarium yang hangat dengan lampu UV dan infra merah. Nyaman dan aman deh pokoknya.

Hal ini akan memastikan kalau bayi bayi sulcata tersebut mendapatkan awal yang terbaik dalam memulai hidup mereka. Bayi bayi kura yang masih mungil ini memiliki berat rata rata 50 gram dan penting bagi mereka untuk dijauhkan dari sulcata dewasa demi keselamatan mereka. Bukan karena sulcata dewasa akan memangsa mereka, tapi lebih karena perbedaan ukuran yang sangat signifikan. Sulcata dewasa sama sekali ngga peduli sama anak anaknya, mereka bakalan jadi ancaman besar buat anak anaknya karena sulcata dewasa akan menginjak bayi bayinya yang berkeliaran di sekitarnya. Selain untuk mejaga bayi bayi ini dari induknya, penempatan bayi bayi sulcata di dalam kandang vivarium juga akan melindungi mereka dari tupai tupai yang mungkin akan mengira mereka adalah makanannya. Pihak kebun binatang menempatkan bayi bayi sulcata ini di dalam kandang khusus supaya bisa difoto, dan supaya pihak kebun binatang juga bisa mengawasi ke 45 bayi ini dengan telaten. Kebayang dong gimana repotnya ngurusin bayi bayi sulcata yang lumayan banyak jumlahnya kalo ngga ditempatin di satu kandang gede..? Bayi bayi sulcata ini sekarang sudah berukuran kurang lebih 4 inci & benar benar mendapatkan perhatian khusus dari Kebun Binatang Linton. Wah salut deh, pasti ngga bakal ada kejadian kaya di Kebun Binatang Surabaya.. Hehehe..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar