Kamis, 30 Mei 2013

Spesies Baru Sungai Mekong

World Wildlife Fund (WWF) melaporkan telah mengidentifikasikan setidaknya 200 spesies yang ditemukan sejak tahun lalu di  Sungai Mekong, daerah yang terkenal memiliki keanekaragaman hayati, namun terancam oleh deforestasi, hilangnya habitat, overdevelopment dan perubahan iklim. Para ilmuwan berhasil mencatat lebih dari 200 spesies baru di kawasan Sungai Mekong selama tahun 2010, termasuk di antaranya adalah kadal betina Leiolepis ngovantrii yang memiliki keunikan bisa melakukan reproduksi tanpa bantuan pejantan atau melalui kloning diri sendiri. Tidak pernah ditemukan kadal yang berjenis kelamin jantan untuk jenis binatang ini. Spesies kadal baru ini ditemukan ketika seorang peneliti melihatnya dalam daftar menu di sebuah restoran Vietnam.

Laporan organisasi lingkungan Dana Satwa Liar (WWF) menyebutkan pada tahun 2010, para ilmuwan mengindentifikasi satu spesies baru setiap dua hari sekali di kawasan Sungai Mekong. Di antaranya adalah tokek Cnemaspis psychedelica. Tokek pyschedelic ini merupakan hewan asli dari selatan Vietnam. Mungkin nama psychedelica diambil karena tokek yang unik ini memiliki beberapa campuran warna cerah seperti biru muda, kuning, biru tua dan jingga.

Spesies baru salamander air juga ditemukan di Laos pada 2010. Salamander ini berwarna hitan & memiliki corak berwarna jingga di bagian punggungnya.
Selain reptil, ditemukan pula monyet tanpa hidung yang dijuluki ‘Snubby’.  Snubby  memiliki ciri khas rambut berjambul seperti yang dimiliki penyanyi Elvis Presley. Monyet berjambul ini berasal dari sebuah provinsi terpencil di Myanmar. Spesies monyet lucu ini tergolong baru untuk ilmu pengetahuan, tapi masyarakat Myanmar sendiri sudah sering melihatnya dan mengetahui monyet ini dengan baik. Warga di bagian utara Myanmar sering melihat monyet a la ‘Elvis’ ini. Di saat hujan, monyet ini sering menyembunyikan kepalanya di antara lutut.

Beberapa wilayah sungai Mekong lainnya adalah rumah bagi beberapa spesies dunia yang paling terancam punah, termasuk di antaranya adalah harimau, gajah Asia, dugong dan Mekong Giant Catfish. Seperti yang sudah diketahui, banjir besar di Thailand sebagian juga disebabkan oleh karena meluapnya sungai Mekong. Sungai itu mengalir melalui Cina, Myanmar, Laos, Thailand, Kamboja dan Vietnam. Sarah Bladen, direktur komunikasi untuk WWF Greater Mekong mengatakan bahwa Mekong merupakan wilayah dari kekayaan yang luar biasa dalam hal keanekaragaman hayati, tetapi juga salah satu yang sangat rapuh, kehilangannya telah mencapai tingkat yang tragis. Pada bulan Oktober lalu, WWF mengumumkan bahwa Vietnam telah kehilangan badak Jawa yang terakhir, dan sebagai bagian dari spesiesnya, kini hanya tinggal tersisa sekitar 40 sampai 60 ekor badak Jawa yang ada di Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar