Minggu, 02 Juni 2013

Katak Mini Vietnam

Peneliti menemukan dua spesies katak baru di Vietnam. Penemuan jenis katak ini sudah pasti sangat menggembirakan tapi juga menyedihkan. Hal ini dikarenakan dua jenis katak yang ditemukan itu mungkin sudah terancam punah walaupun katak katak ini ditemukan di zona konservasi.  Nama kedua jenis katak yang ditemukan itu adalah Cloaked Moss Frog atau katak lumut jubah yang memiliki nama ilmiah Theloderma palliatum dan Misty Moss Frog atau katak lumut kabut yang bernama ilmiah Theloderma nebulosum. Katak lumut jubah ditemukan di Taman Nasional Bidoup Nui Ba dan katak lumut kabut ditemukan di Ngoc Linh. Peneliti hanya menemukan tiga ekor katak lumut jubah dalam kurun waktu tiga tahun dengan 20 survei.
Theloderma Palliatum/Cloaked Moss Frog/Katak Lumut Jubah
Nama katak lumut kabut diambil dari habitatnya yang berkabut di dataran tinggi Kong Tum sedangkan nama katak lumut jubah diambil dari kemampuan katak ini yang bisa mengubah warna punggungnya. Kedua jenis katak ini memiliki warna dasar coklat dan ditemukan di wilayah dengan ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut. Tapi untuk jenis katak lumut kabut, merekla bisa bertahan hingga di ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut. Yang unik, kedua katak itu ukurannya kurang dari 3 cm. Jodi JL Rowley dari Australian Museum mengatakan kalau katak katak tersebut mungkin tersebar dan berada di area area kecil di hutan dataran tinggi Kom Tum dan Langbian. Karena itulah katak katak mini ini terancam oleh kerusakan habitat dan penangkapan yang berlebihan. Penanghkapan katak ini mungkin adalah ancaman yang lebih besar, bahkan di wilayah yang dilindungi sebab anggota genus katak itu sangat populer di penangkaran.
Theloderma Nebulosum/Misty Moss Frog/Katak Lumut Kabut
Menurut Rowley lagi, satu per lima spesies katak dan amfibi lain di Asia Tenggara sudah terancam punah. Tapiwalaupun begitu, kekayaan keaneka ragaman hayati amfibi di kawasan ini sebenarnya belum terlalu diketahui. Hal ini tentu saja sangat mengenaskan karena ancaman perusakan hutan, perubahan iklim, polusi, perdagangan satwa dan lainnya terus berlangsung.
Secara global, International Union for Conservation of Nature (IUCN) mendata 41 persen dari 7.000 jenis amfibi sudah terancam punah. Dan parahnya, 120 spesies amfibi punah hanya dalam kurun waktu 30 tahun terakhir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar