Ular segitiga-merah adalah sejenis ular yang cantik dari suku Colubridae. Ular perenang ini dinamai demikian karena memiliki deretan segitiga kemerahan di kedua sisi tubuhnya. Karena itu ia juga dikenal sebagai ular sisi-merah atau bahkan kadang-kadang disebut dengan nama yang tidak tepat: ular picung. Namanya dalam bahasa Inggris adalah triangle keelback, nama ini didapat dari adanya gambaran segitiga merah tadi dan bentuk sisik-sisik punggungnya yang berlunas (keeled). Nama ilmiahnya adalah Xenochrophis trianguligerus. Ular segitiga-merah adalah ular yang ramping dan gesit. Panjang tubuhnya saat dewasa bisa mencapai ukuran 120 cm, tapi pada umumnya yang biasa ditemui hanya mencapai panjang 80 cm atau kurang.
Sisi atas tubuh atau bagian punggung berwarna coklat kelabu bercampur dengan pola pola yang berwarna hitam dengan deretan segitiga terbalik kehitaman di bagian atas dan berseling dengan segitiga kemerahan di bagian bawah di sepanjang sisi tubuhnya. Warna kemerahan itu memudar di bagian depan atau di dekat leher dan sebelah belakang tubuh di bagian perut hingga ekor. Kepala ular segitiga-merah berwarna hijau zaitun sampai kecoklatan. Bibir, dagu dan bagian tenggorokannya berwarna kuning. Terdapat beberapa coretan hitam tipis di bagian bibir atas, terutama di bawah dan belakang mata. Bagian bawah tubuh berwarna keputihan dengan belang belang dari perpanjangan segitiga yang berwarna gelap di bagian bawah ekor.
Sisik-sisik di bagian punggung tersusun dalam 19 deret, berlunas kecuali di satu-dua deret yang paling bawah. Sisik bagian bawah berjumlah 134-151 buah, sisik anal atau penutup anus berpasangan, sisik-sisik subkaudal di bawah ekor berjumlah 86-97 pasang. Sisik bibir bagian atas berjumlah 9 buah, sisik yang ke 4 hingga 6 atau sisik ke 4 hingga ke 7 menyentuh mata. Sisik anterior temporal dua buah di masing-masing sisi kepala. Lubang hidung mengarah ke atas yang merupakan ciri khas ular perenang.
Ular segitiga-merah ini diketahui tersebar luas mulai dari India, Burma, Laos, Kamboja, Vietnam, Thailand, Semenanjung Malaya, Singapura dan di Kepulauan Indonesia. Di Indonesia sendiri, Ular segitiga-merah tersebar mulai dari Sumatra dan pulau-pulau di sekitarnya (Nias, Mentawai, Riau, Bangka, Belitung), Borneo (termasuk Brunei Darussalam dan Malaysia Timur), Jawa, Sulawesi, Kep. Sangihe hingga Ternate. Di Sumatra, Ular segitiga-merah ditemukan mulai dari daerah pantai hingga di ketinggian sekitar 1330 m di atas laut, di dekat Brastagi, di Fort de Kock dan di atas di Kerinci. Meskipun demikian, Ular segitiga-merah ini lebih banyak terdapat di dataran rendah.
Karena jenis ular perenang, Ular segitiga-merah menyukai wilayah perairan seperti aliran sungai dan rawa-rawa, serta kolam-kolam ikan dan sawah. Sering dijumpai sedang berenang di sungai kecil atau saluran irigasi. Kadang-kadang bersembunyi sambil berendam di antara tanaman air. Meskipun demikian ular segitiga-merah sering pula naik dan tinggal di darat. Ular segitiga-merah aktif di siang hari atau diurnal, ular ini memangsa kodok dan ikan, meski tidak jarang pula memburu reptili kecil seperti kadal. Namun ular ini juga kerap ditemukan aktif di malam hari atau nokturnal. Ular segitiga-merah gesit di air maupun di darat. Sedikit agresif dan mudah menggigit apabila ditangkap, namun tidak membahayakan manusia. Ular segitiga-merah betina bisa menghasilkan telur sekitar 15 butir sekali bertelur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar