Selasa, 04 Juni 2013

Perubahan Warna Bunglon



Banyak orang meyakini bunglon berubah warna untuk menyatu dengan lingkungan sekitarnya, tapi bunglon juga merubah warna kuklitnya untuk tujuan lain yang belum diketahui kebanyakan orang.
Kemampuan bunglon untuk berubah warna atau kamuflase alami bunglon membuat hewan ini mampu menghadapi dan menyesuaikan diri dalam beberapa kondisi. Tapi sebenarnya fungsi utama perubahan warna bunglon ini adalah untuk memperingatkan teman atau tetangganya kalo ada bahaya mengintai. Diperkirakan terdapat lebih dari 160 spesies bunglon di dunia dan sebagian besar dari spesies bunglon ini, beberapa spesies anole & gecko mampu merubah warna kulit mereka pada titik tertentu. Tapi ngga semua bunglon bisa punya kemampuan buat mengubah coraknya menjadi warna yang lebih cerah. Spesies bunglon seperti Namaqua dan Brygoo hanya bisa berubah warna dari coklat atau abu-abu menjadi hijau dan kembali lagi jadi coklat atau abu abu.
Kemampuan bunglon merubah corak warnanya pada jangkauan warna yang dimiliki spesiesnya sudah berevolusi. Evolusi ini meliputi semua warna mulai dari warna biru air laut hingga pink pucat. Bahkan, kadang terdapat beberapa bunglon yang bisa berubah warna menjadi berpola garis-garis dan titik-titik. Perubahan warna pada beberapa spesies bunglon lain terbatas hanya pada warna-warna tertentu, seperti merah kuning dan hijau. Hehee, kaya traffic light ya..
Kadal yang mampu berubah warna memiliki kulit terluar yang berwarna transparan dan beberapa lapis kulit di bawahnya. Lapisan-lapisan ini berisi sel yang terkait erat satu sama lain yang disebut chromatophores. Lapisan ini memantulkan cahaya dan dipenuhi melamin pigmen alami. Ketika kadal mengalami perubahan pada suhu tubuh, suasana hati atau tingkat stress, sinyal neurotransmitter tertentu pada sel chromatophores berkontraksi dan meregang. Selain itu, kecepatan kadal dalam mengubah warnanya juga beragam.Tapi perubahan warna ini berada di bawah kondisi yang tepat dan berlangsung selama beberapa detik, ungkap kepala fakultas biologi University of Texas Jonathan A. Campbell dan peneliti herpetologi.
Kadang saat perubahan suhu di lingkungan terjadi dengan sangat lambat  perubahan warna pada bunglon juga akan makin lambat. Misalnya, ketika matahari terbit setelah malam yang dingin, chromatophores normal bunglon yang berwarna coklat muda akan meregang. Peregangan ini akan membuat kulit bunglon yang memiliki warna coklat tua lebih padat & mampu menyerap cahaya dan menghangatkan tubuh bunglon tersebut. Jika bunglon merasa kepanasan setelah berjemur, chromatophores gelap hewan ini akan berkontraksi. Hasilnya, pigmen coklat kulit bunglon akan memudar dan membuat bunglon memiliki warna yang lebih cerah untuk memantulkan sinar matahari yang mengenai kulitnya. Perubahan warna ini juga tak semata mata untuk menyesuaikan diri pada lingkungan karena perubahan warna ini juga memiliki fungsi lain yaitu untuk menjadi salah satu cara berkomunikasi. Bunglon jantan di beberapa spesies akan mengubah warnanya jika sedang bersiap-siap untuk berkelahi. Misalnya, ketika panther cameleon yang biasanya memiliki warna biru atau hijau dengan garis horisontal berwarna putih menjadi marah atau merasa terancam, chromatophores merah hewan ini akan meregang sepenuhnya. Hal ini akan menghalangi warna hijau dan biru pada lapisan kulit dibawahnya. Warna merah menyala pada bunglon berfungsi sebagai peringatan bagi bunglon lain agar menjauh darinya. Kalo kata Hellboy sih: Red means stop!
Bunglon juga menggunakan warna tubuhnya untuk menunjukan ‘availability’ masa produktif seksualnya. Panther cameleon jantan akan mencari pasangannya dengan memamerkan warna-warni perpaduan biru, hijau, oranye, kuning, merah dan putih untuk memikat bunglon betina. Panther cameleon betina yang umumnya berwarna coklat muda dengan aksen pink atau koral berubah menjadi coklat gelap atau hitam bergaris oranye saat sedang hamil. Perubahan warna ini berfungsi untuk mengirimkan sinyal pada pejantan bahwa betina ini sedang tak tertarik untuk kawin.





 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar