Minggu, 02 Juni 2013

Penanganan Gigitan Ular


Jika tergigit ular berbisa, hal pertama yang harus dilakukan adalah jangan panik. Segera amankan posisi korban dan berhati hatilah jika memberikan pertolongan. Penolong harus waspada apakah ular yang menggigit masih ada di sekitar korban hingga ular itu akan menggigit lagi, dll. Jika diri sendiri yang tergigit ular, ambil posisi yang aman dan segera menjauh dari ular.
Imobilisasi pasien dan lakukan pembalutan elastis di atas luka gigitan untuk menghentikan dan memperlambat merambatnya bisa menuju ke jantung. Kemudian tenangkan korban, jangan banyak melakukan  gerakan yang menguras tenaga dan mempercepat detak jantung. Kenali ular yang menggigit jika dapat karena hal ini adalah langkah yang paling penting. Jika dapat mengenali ular, sesuaikan tindakan pertolongan dengan karakter efek bisa ular tersebut terhadap manusia.
Jika luka gigitan terdapat dua titik yang nyata, berarti berbisa tinggi. Jika luka gigitan membentuk huruf U dengan jumlah luka yang banyak bisa dipastikan ular yang menggigit tidak berbisa. Jika tidak dapat mengenali jenis ular, selalulah beranggapan bahwa ular yang menggigit adalah ular berbisa tinggi dan mematikan. Usahakan untuk menghafalkan ciri ciri ular yang menggigit dan jika diperlukan, bunuh ular untuk di bawa ke bagian medis hingga tim medis tau tindakan yang harus dilakukan.
  • Cara melakukan tindakan pertolongan pertama pada gigitan ular tidak berbisa (yang biasanya hanya menimbulkan luka sobek atau luka lecet dan gatal.) adalah sebagai berikut: Lepaskan pembalut elastic jika sebelumya bagian atas luka sudah dibalut, cuci luka dengan air dan pembersih luka, beri obat antiseptic dan jika perlu, tutup luka dengan kain kassa atau biarkan tetap terbuka agar cepat kering.
  • Untuk penanganan gigitan ular berbisa menengah (biasanya akan mengakibatkan pembengkakan pada daerah sekitar luka, perubahan warna dan jika kondisi tubuh tidak fit, akan terasa demam panas dingin sekitar 2 hingga  7 hari) hal yang bisa dilakukan adalah: Lepaskan pembalut luka, cuci luka dengan pembersih luka, beri antiseptic, tutup luka dengan kain kassa atau biarkan tetap terbuka agar cepat kering, usahakan korban beristirahat, beri makanan atau minuman berkalori dan berprotein tinggi serta vitamin tambahan.
  • Apabila tergigit ular yang berukuran besar seperti ular python (mengakibatkan pendarahan terbuka dan luka sobek.) hal yang harus dilakukan adalah: Posisikan bagian luka di atas dari posisi jantung untuk mencegah pendarahan, lebih baik dalam posisi berbaring, segera hentikan pendarahan dengan melakukan prosedur penanganan pendarahan terbuka atau dapat pula dengan teknik torniquet. Istirahatkan dan tenangkan korban dan usahakan untuk dibawa  ke rumah sakit dengan tetap memperhatikan pendarahan agar tidak terbuka lagi. SElain itu pemberian makanan atau minuman berkalori dan berprotein tinggi & vitamin tambahan juga diperlukan. Ular berukuran besar seperti piton tidak berbisa tapi akan tetap berbahaya jika korban kehilangan banyak darah. Yang perlu diperhatikan saat tergigit ular ini adalah saat melepas gigitan dari korban, jangan paksakan dengan menarik kepala ular, tapi mulut harus dibuka karena jika ditarik, luka akan semakin robek. Perhatikan juga belitan ular, dan tidak perlu membunuh ular jenis ini.
  • Bila tergigit ular yang berbisa tinggi (Efeknya berbeda beda sesuai jenis racun yang terkandung di dalam bisa ular.) Efek yang dirasakan adalah: Pembengkakan pada luka, diikuti perubahan warna, rasa sakit di seluruh persendian tubuh, mulut terasa kering, pusing, mata berkunang kunang, demam tinggi & menggigil. Efek lanjutan pada korban adalah korban akan muntah, lambung dan liver terasa sakit, pinggang terasa pegal akibat usaha ginjal untuk membersihkan darah. Penanganan jika tergigit ular dengan efek di atas adalah: Posisikan bagian yang terluka lebih rendah dari posisi jantung, ikat diatas luka sampai berkerut dan setiap 10 menit, kendorkan ikatan selama 1 menit. Buat luka baru dengan kedalaman sekitar 1 cm dengan pisau, cutter atau silet mulai dari bagian atas, melalui lubang luka akibat taring secara vertikal. Keluarkan darah sebanyak mungkin dengan cara mengurut kearah luka yang baru. Korban akan merasa sangat kesakitan, hingga hal ini perlu dilakukan dengan hati hati tetapi tetap berkelanjutan. Saat mengurut, ikatan dapat dikendorkan. Upaya pengeluaran bisa dapat dibantu dengan alat khusus yang bernama “snake bite”, alat suntik tanpa jarum, batang muda pohon pisang, teknik menggunakan tali senar, dll. Proses ini dilakukan berulang ulang hingga darah berwarna merah kehitaman dan berbuih keluar semua dan berganti dengan darah berwarna merah yang normal. Segera evakuasi korban. Bawa ke ahli ular untuk penanganan pengeluaran bisa ular lebih lanjut atau dapat pula dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan suntikan antivenom yang tepat. Usahakan mendapatkan antivenom monovalen sesuai karakter bisa ular yang menggigit (haemotoxin atau neurotoxin). Satu hal lagi yang perlu diingat, sangat tidak dianjurkan untuk melakukan proses pengeluaran darah dan bisa dengan menyedot luka langsung menggunakan mulut. Penanganan ini akan sangat beresiko pada penolong karena racun dapat mengkontaminasi mulut, gigi, gusi bahkan tertelan hingga lambung dan usus.
Tidak semua efek gigitan berbisa tinggi seperti di atas. Jika yang diserang hanya syaraf, maka tidak terjadi pembangkakan, demam, pusing, muntah dll. Penanganan gigitan ular welang, ular weling, ular laut, ular pudak seruni membutuhkan teknik khusus karena spesifikasi racunnya berbeda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar