Minggu, 02 Juni 2013

Lagi lagi buaya mati di kebun binatang


 
Kayanya binatang binatang di Kebun Binatang Surabaya akan makin berkurang. Setelah sebelumnya buaya mati, ada lagi hewan yang mati di Kebun Binatang Surabaya. Bekantan dan Buaya Muara ditemukan mati pada hari Rabu (30/11/2011) kemarin. Dari hasil otopsi yang dilakukan oleh tim dokter hewan Kebun Binatang Surabaya, kematian penghuni Kebun Binatang Surabaya yang terjadi untuk sekian kalinya ini dikarenakan perkelahian antar sesama pejantan yang terjadi pada Monyet Bekantan, sedangkan kematian buaya muara asal Papua disebabkan karena kesulitan beradaptasi dengan lingkungan. Kepala Humas Kebun Binatang Surabaya membenarkan salah satu koleksi bekantan yang punya nama ilmiah nasalis larvatus di  Kebun Binatang Surabaya ditemukan mati mengapung di kolam. Dan dari hasil otopsi ditemukan  penyebab kematian satwa berhidung mancung ini yaitu akibat perkelahian dengan sesama bekantan jantan lainnya.


Diperkirakan, saat berkelahi mereka berkejar kejaran dari satu ranting ke ranting lain, dan saat bekantan malang itu berayun dari ranting ke ranting lain, ternyata ada ranting yang patah karena tak kuat menahan beban bekantan yang diperkirakan memiliki berat sekitar 8 kg. Diperkirakan juga karena pundaknya terluka jadi saat berpegangan bekantan jantan itu tidak kuat menahan beban tubuhnya. Luka di pundak tersebut adalah akibat gigitan bekantan pejantan lainnya. Perkelahian antar pejantan karena perebutan betina ini memang sudah biasa terjadi tapi biasanya tidak sampai ada kematian dan biasanya bekantan hanya luka sedikit saja dan langsung diobati oleh tim dokter Kebun Binatang Surabaya. Memang pada laporan sementara pada bagian badan Bekantan ditemukan beberapa luka seperti gigitan. Diperkirakan gigitan tersebut adalah akibat dari pertarungan sesama Bekantan lainnya yang berada di dalam kandang. Perilaku ini biasanya dikarenakan perebutan teritori atau wilayah kekuasaan, hingga antara satu bekantan dengan bekantan lainnya bertarung. Atau bisa juga karena perebutan pasangan atau betina yang kemudian berbuntut pertarungan. Dalam bulan yang sama, beberapa waktu lalu juga ada bekantan yang mati. Bekantan yang ini  diduga tewas terpelesat saat berayun dari pohon ke pohon yang lain.  Bekantan ini tewas setelah tubuhnya membentur tanah. Dengan hilangnya dua ekor bekantan ini, sekarang hanya tinggal sekitar 50 ekor Bekantan yang masih tersisa di koleksi Kebun Binatang Surabaya.
Tak hanya Bekantan, penjaga Buaya juga melaporkan bahwa satu di antara anakan Buaya jenis Buaya Muara koleksi Kebun Binatang Surabaya ditemukan mati di dalam kandangnya sendiri. Anakan Buaya Muara yang juga ditemukan mati ini baru berumura 3 bulan. Buaya muara itu adalah titipan dari Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur. Dari hasil otopsi, penyebab kematian buaya muara ini dikarenakan buaya muara gagal beradaptasi dengan lingkungan barunya, apalagi cuaca di Surabaya saat ini sebentar panas, sebentar hujan, dan ini membuat kondisi fisik buaya hasil sitaan dari Papua tersebut melemah dan akhirnya mati.
Reptil memang sangat rentan terhadap perubahan musim karena sebagai hewan berdarah dingin, suhu tinggal reptil tidak boleh terlalu dingin atau terlalu panas. Di Surabaya saat ini cuacanya tidak menentu. Jadi meskipun sebenarnya pihak Kebun Binatang Surabaya (katanya) sudah melakukan antisipasi dengan menjemurnya saat cuaca panas dan memberikan penghangat dalam kandang saat cuaca dingin atau hujan, tern6yata itu semua tidak cukup.
Sambil berkilah Kepala Humas Kebun Binatang Surabaya mengatakan sebenarnya kondisi bayi buaya muara memang sudah lemah akibat perjalan jauh dari Papua saat dibawa ke Kebun Binatang Surabaya. Apalagi buaya kecil seperti itu memang sangat rentan. Saat dibawa kemari dari BKSDA kondisinya sudah lemah, namun pihak Kebun Binatang Surabaya tetap melakukan perawatan, tapi karena shock dengan lingkungan baru buaya itu tidak kuat dan akhirnya mati, gitu katanya. :D
Anggota DPRD Surabaya menyayangkan kematian hewan Kebun Binatang Surabaya yang beberapa kali terjadi selama beberapa bulan terakhir. Inilah fakta yang terjadi sekarang. Permasalahan Kebun Binatang Surabaya harusnya bisa diantisipasi dan anggota Komisi D DPRD Surabaya meminta harus ada langkah konkret dalam penangannya.
Nah lhoo, gimana nih Kebun Binatang Surabaya..?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar