Senin, 03 Juni 2013
Hawkbills, Penyu Bersisik
Berita yang lumayan menyenangkan datang dari tim peneliti yang dipimpin oleh Alexander Gaos dari San Diego State University. Tim ini telah melacak penyu selama tiga tahun dan akhirnya menemukan bahwa penyu Hawksbills, hewan yang sebelumnya diduga sudah punah, ternyata ditemukan bersarang di suatu muara. Dalam laporan yang dipublikasikan di jurnal Biologi Letters Royal Society itu tim ini juga memaparkan mengapa spesies penyu hawkbills tidak terdeteksi di wilayah timur Pasifik dalam jangka waktu yang begitu lama. Selama ini, Gaos dan rekan rekan satu timnya melacak penyu bersisik ini di empat Negara yaitu El Savador, Honduras, Nikaragua dan Ekuador. Tim ini melacak penyu hawkbil dengan cara menggunakan alat pelacak pada punggung penyu. Hasil dari pelacakan ini terungkap bahwa penyu bersisik dewasa memiliki habitat di muara pantai bakau di Pasifik Timur. Selama lebih dari empat dekade, para ilmuwan dan ahli tentang penyu laut berpikir penyu bersisik (Hawksbills) telah punah atau menghilang dari timur samudera Pasifik. Gaos menyebutkan, meskipun ratusan proyek penyu laut dan ilmuwan telah berupaya memfokuskan pencarian pada wilayah ini, tapi tidak ada yang menemukan letak habitat Hawksbills. Temuan tim ini membuktikan kalau menemukan habitat Hawksbills di muara mangrove adalah upaya yang sulit. Menurut Gaos, kemungkinan penyu penyu tersebut menghabiskan seluruh hidupnya dalam habitat yang tersamar. Teori ini sesuai dengan fakta bahwa jumlah penyu hawkbills tersebut tinggal sedikit. Makanya, tidak heran kalau para peneliti tidak berhasil mengetahui keberadaan penyu penyu hawkbills ini.
Tim ini melalui banyak kesulitan untuk menemukan habitat dan populasi penyu hawkbill sampai sampai mereka harus bekerjasama dengan nelayan lokal dan kolektor telur penyu illegal untuk menemukan penyu bersisik ini. Tim ini berharap petunjuk yang didapat akan sangat bermanfaat untuk upaya konservasi di kemudian hari. Tapi tim ini belum bisa menyimpulkan secara pasti dan belum bisa memberikan penjelasan mengapa penyu hawkbills mencari perlindungan di muara mangrove. Para peneliti ini hanya bisa memperkirakan kalau hal ini mungkin merupakan adaptasi yang terjadi karena dipicu oleh berkurangnya habitat asli penyu penyu hawkbills yang ada di terumbu karang di wilayah tersebut. Wah, apapun perkiraan para ilmuwan, penemuan ini adalah tanda yang baik untuk para pecinta penyu laut.
Berita yang lumayan menyenangkan datang dari tim peneliti yang dipimpin oleh Alexander Gaos dari San Diego State University. Tim ini telah melacak penyu selama tiga tahun dan akhirnya menemukan bahwa penyu Hawksbills, hewan yang sebelumnya diduga sudah punah, ternyata ditemukan bersarang di suatu muara. Dalam laporan yang dipublikasikan di jurnal Biologi Letters Royal Society itu tim ini juga memaparkan mengapa spesies penyu hawkbills tidak terdeteksi di wilayah timur Pasifik dalam jangka waktu yang begitu lama. Selama ini, Gaos dan rekan rekan satu timnya melacak penyu bersisik ini di empat Negara yaitu El Savador, Honduras, Nikaragua dan Ekuador. Tim ini melacak penyu hawkbil dengan cara menggunakan alat pelacak pada punggung penyu. Hasil dari pelacakan ini terungkap bahwa penyu bersisik dewasa memiliki habitat di muara pantai bakau di Pasifik Timur. Selama lebih dari empat dekade, para ilmuwan dan ahli tentang penyu laut berpikir penyu bersisik (Hawksbills) telah punah atau menghilang dari timur samudera Pasifik. Gaos menyebutkan, meskipun ratusan proyek penyu laut dan ilmuwan telah berupaya memfokuskan pencarian pada wilayah ini, tapi tidak ada yang menemukan letak habitat Hawksbills. Temuan tim ini membuktikan kalau menemukan habitat Hawksbills di muara mangrove adalah upaya yang sulit. Menurut Gaos, kemungkinan penyu penyu tersebut menghabiskan seluruh hidupnya dalam habitat yang tersamar. Teori ini sesuai dengan fakta bahwa jumlah penyu hawkbills tersebut tinggal sedikit. Makanya, tidak heran kalau para peneliti tidak berhasil mengetahui keberadaan penyu penyu hawkbills ini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar