Senin, 03 Juni 2013

Fosil Hidup Berbentuk Belut


Fosil hidup kembali ditemukan oleh ahli biologi di dalam gua bawah laut sedalam 35 meter di tepi sebuah pulau di negara Palau, Pasifik Barat. Para ahli ini melaporkan adanya sebuah spesies belut baru. Para ahli menyebutnya sebagai fosil hidup yang mirip dengan belut pertama yang bisa berenang sekitar 200 juta tahun yang lalu. Temuan inin kemudian dipublikasikan dalam jurnal Proceeding Royal Society B. Tim yang dipimpin oleh Masaki Miya dari Institut Sejarah Museum Alam di Chiba, Jepang adalah tim ahli yang menem,ukan spesies ini. Spesies belut yang ditemukan oleh tim ini berwujud ikan kecil berwarna cokelat yang karakteristik anatominya berbeda dengan belut modern. Sebaliknya, spesies ini memiliki banyak keunggulan yang dimiliki belut primitif yang hidup di era awal Mesozoikum, saat dinosaurus masih menguasai bumi. Kesamaan spesies ini dengan belut primitif di antaranya adalah ukuran kepala yang tidak proporsional, tubuh terkompresi menjadi pendek, kerah seperti bukaan pada insang dan sinar pada sirip ekor dan ujung tulang rahang yang disebut premaxilla. Temuan ini sendiri sangat luar biasa dan bahkan belut tersebut dimasukkan ke dalam satu spesies terpisah, yakni Protoanguilla Palau.
Ketika pertama kali ditangkap dengan menggunakan jaring tangan dan lampu, peneliti mengumpulkan delapan contoh belut yang memiliki panjang sekitar panjang  6 hingga 9 centimeter. Setelah itu, tes DNA segera dilakukan untuk menilai sejarah genetik belut tersebut. Menurut penelitian sampai saat ini, Palau adalah satu satunya tempat dimana spesies tersebut bisa ditemukan. Tapi meskipun begitu, para peneliti memperkirakan distribusi belut ini mencakup area yang lebih luas. Mungkin fosil hidup (sebutan Charles Darwin untuk menggambarkan spesies yang masih selamat hingga saat ini meski telah turun temurun selama jutaan tahun) pantas diberikan pada belut ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar