Minggu, 02 Juni 2013

Chinese Crocodile Lizard (Shinisaurus crocodilurus)

Shinisaurus crocodilurus

Setelah ditemukan pada tahun 1928, Chinese crocodile lizard yang memiliki perilaku & perubahan bentuk yang unik ini seperti menghilang selama 23 tahun. Professor Shin dari Sun Yat-sen University, menemukan Chinese crocodile lizard pada saat karyawisata di daerah Guilin, di bagian daerah pegunungan  provinsi Guangxi (Kwangsi). Penemuan seekor kadal dengan ekor seperti ekor buaya tentu saja sangat mengejutkan. Tak lama setelah penemuan itu, beberapa spesies tercatat oleh ahli reptile dari Jerman, Ernst Ahl, yang mendeskripsikan penemuan ini sebagai spesies baru, genus dan keluarga, dan menamai kadal ini dengan nama Shinisaurus crocodilurus, yang diambil dari nama penemunya, Shin. Ini menjadikan kadal ini terdaftar dalam keluarga Shinisauridae, setidaknya untuk saat ini.
Chinese crocodile lizard jantan memiliki total panjang tubuh rata rata sekitar 16 inchi, sedangkan kadal betina sedikit lebih kecil. Di bagian kepala, sisiknya berlapis dan sisik di belakang mata sedikit meruncing. Dari leher ke ekor, sisik bagian perutnya seperti manik manik, diselingi dengan sisik tajam yang menonjol dari pangkal ekor ke ujung ekor.
Karakteristik rusuk menyebabkan kadal ini dinamakan crocodile lizard. Untuk bagian perut, sisiknya rata, dan terarut dalam bentuk garis melintang. Warna kulit bervariasi dan dipengaruhi oleh jenis kelamin. Kadal jantan biasanya lebih memiliki variasi warna dibandingkan kadal betina. Beberapa kadal jantan memiliki warna yang ‘berani’ dengan warna jingga cerah pada bagian panggul dan tenggorokannya, dan kadang kadang warna cerahnya mencapai semua bagian lateral dari kepalanya.
Warna yang dimiliki kadal ini mengintensifkan selama musim kawin. Secara umum,  punggung berwarna nuansa coklat dari kepala ke ekor mendominasi di kedua jenis kelamin kadal. Warna ventral bervariasi dari coklat kekuningan sampai jingga cerah. Shinisaurs yang baru lahir seragam memiliki warna coklat tua, dengan moncong dan dahi yang berwarna coklat muda.
Isi perut dari Chinese crocodile lizard yang ditangkap dari alam liar terdiri dari kecebong, bermacam serangga, ular juga larva capung. Diperlukan sekitar 10 persen dari berat tubuh kadal dewasa untuk memenuhi kebutuhan makanannya dalam seminggu. Pada kadal yang sedang hamil, kenbutuhan makanan naik hingga 41 persen, dan mencapai 57 persen pada remaja.
Chinese crocodile lizard tinggal di kolam kolam kecil yang berdiameter 3 hingga 5 kaki dan anak sungai yang beraliran air pelan di sisi pegunungan batuan yang terkikis, yang dikenal juga dengan nama Mogots, di utara Guilin, provinsi Guang Xi.
Formasi batu kapur Mogots yang berbentuk bongkahan yang unik dan aneh ini ditutupi dengan tanaman tanaman yang rapat yang terdiri dari semak belukar dengan pohon pohon yang pendek. Saat musim panas, suhu udara mencapai 38 derajat Celsius. Suhu udara saat musim dingin bisa turun hingga 4 derajat Celsius, dan ini sudah tidak aneh lagi. Pada ketinggian 200 meter hingga 760 meter, suhu saat siang dan malam hari sangat kontras
Dengan curah hujan tahunan rata-rata 80 inci (2.000 mm), daerah ini memiliki reputasi untuk menjadi daerah yang selalu tertutup kabut.
Biasanya hanya satu orang Chinese crocodile lizard  yang mendiami kolam. Vegetasi yang padat dengan cabang-cabang pohon yang menjorok ke lubang lubang air memberikan keteduhan yang disukai Chinese crocodile lizard dan menyediakan tempat tidur bagi Chinese crocodile lizard. Shinisaurs menghabiskan waktu yang lama waktu dari air, dan dalam sisa waktunya sering tidak bergerak selama berjam-jam seperti “jeda metabolik,” menangguhkan reaksi terhadap setiap rangsangan di sekitarnya. Kemungkinan besar julukan ‘kadal pengantuk’ oleh penduduk asli untuk shinisaurs berasal dari kebiasaannya ini. Pengamatan dari Chinese crocodile lizard mencatat Chinese crocodile lizard bisa tidak bergerak selama berjam-jam, kadang-kadang selama berhari-hari, menyebabkan keyakinan bahwa Chinese crocodile lizard bisa menyembuhkan insomnia. Penggunaan obat tradisional dari Chinese crocodile lizard ini kemungkinan besar sudah berlangsung selama ratusan tahun.
Chinese crocodile lizard  termasuk hewan semiaquatik. Chinese crocodile lizard mampu menyelam dan tetap diam atau bergerak di bawah air dalam jangka waktu yang lama, mengurangi tingkat pernapasan secara drastis. Mekanisme menutup system respitori ini bisa membantu konservasi kalori, sebuah adaptasi terhadap pendinginan mendadak yang menjadi ‘kebiasaan’ daerah itu.

Hibernasi dimulai pada bulan November ketika suhu air turun di bawah 15 derajat Celsius dan berakhir pada bulan Maret saat kolam muali menghangat. Selama bulan-bulan musim dingin, sinar matahari lintang selatan, kadang-kadang menguapkan kabut, merangsang aktivitas periode singkat. Musim kawin biasanya terjadi pada bulan Agustus. Chinese crocodile lizard betina tercatat biasanya melahirkan dari bulan April hingga Mei dan melahirkan bayi Chinese crocodile lizard berjumlah 2 hingga 7 ekor.

 
 
 

 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar