Minggu, 02 Juni 2013

Penyakit Pada Ular


Penyakit ular  ada bermacam macam, biasanya yang sering dialami ular adalah muntah, konstipasi atau sembelit dan lain sebagainya. Pencernaan ular tergantung pada ukuran ular dan metabolism ular itu sendiri, bisa berlangsung lama, bisa juga lebih cepat, tapi bila jadwal BAB yang seharusnya sudah terlewati dan badan atau perut ular terlihat bengkak, ular lesu dan kurang nafsu makan, ini kemungkinan besar disebabkan oleh sembelit. Pengobatan untuk penyakit ini sebenarnya sederhana kok. Ular cuma butuh berendam di air hangat selama 15 menit /hari. Treatment ini biasanya sangat membantu mempercepat pengeluaran kotoran apalagi jika dibantu dengan pijatan ringan ke arah bawah selama perendaman. Tapi kalau tindakan ini tidak membantu dan perut ular semakin membengkak, lebih baik segera bawa ular peliharaan ke dokter hewan yang berpengalaman karena terkadang kotoran ular bisa menjadi sangat keras dan tidak bisa dikeluarkan. Bisa juga terjadi ular memakan sesuatu yang tidak bisa dikeluarkan secara normal hingga operasi untuk mencegah kematian harus dilakukan.
Selain konstipasi, pada beberapa kasus ada ular yang menderita penyakit rectal collapse/prolaps atau dubur yang keluar. Dubur keluar bisa terjadi kalau bagian terakhir dari usus muncul keluar dari anus ular.  Ini sangat berbahaya karena bagian yang keluar itu bisa kering dan mengalami luka luka saat ular bergerak yang kemudian akan membengkak dan menyebabkan ular mati. Tapi kematian pada ular akibat subur keluar tidak akan terjadi jika segera ditangani.  Pada Candoia, penyakit ini sangat langka dan hanya terjadi pada ular tertentu. Prolapse pada ular sering terjadi tapi tidak cukup umum. Pada green tree boa, penyakit ini sering terjadi. Beberapa kemungkinan terjadinya prolaps atau dubur keluar adalah parasit, dehidrasi atau kekurangan cairan, stres dan terlalu banyak diberi makan. Kebanyakan pada jenis candoia yang mengalami kegemukan akibat overfeeding menderita penyakit prolaps ini.
Seperti yang sudah dijelasin diatas, penyakit prolaps kalau tidak segera ditangani akan mengakibatkan prolaps mengering. Bahkan pada beberapa kasus prolaps dapat membentuk membran pelindung seperti kulit. Jika memasukkan kembali prolaps ke dalam perut dengan tidak tepat, maka akan menimbulkan luka pada membran tipis tersebut. Jika hal ini terjadi atau prolaps tidak mau masuk kembali ke perut, kemungkinan besar harus dioperasi untuk pemotongan prolaps. Beberapa dokter hewan menggunakan thermometer untuk memasukkan kembali prolaps ke dalam perut ular. Untuk mengobatinya dapat dilakukan dengan mengurangi pemberian makanan. Jangan pernah sekalipun memencet perut ular dengan alasan apapun. Berikan air hangat di bagian perutnya agar ular merasa nyaman dan dengan ini diharapkan prolaps akan masuk kembali ke dalam perut secara otomatis. Tapi nkalau prolaps tidak bisa masuk kembali secara otomatis, kita dapat segera memasukkan prolaps tersebut ke dalam perut ular dengan jari.  Jangan lupa untuk menggunakan sarung tangan. Anda dapat menggunakan pelumas berbahan dasar air untuk dioleskan pada prolaps, atau oleskan krim wasir untuk mengurangi pembengkakan dan untuk membantu memasukkan prolaps ke dalam perut. Prolaps juga harus di jaga supaya lembab dengan cara mengoleskan sedikit minyak mineral.
Dokter hewan mungkin dapat mendorong prolaps kembali dalam menggunakan jarinya atau termometer. Tapi jika cara ini tidak berhasil tapi dubur ular masih sehat, kemungkinan dokter hewan akan menyarankan sayatan kecil untuk memperbesar anus dan untuk memberikan ruang yang cukup hingga bisa mendorong prolaps kembali masuk jika prolaps rektum rusak atau kering.
Setelah disayat, masing masing satu jahitan di kedua sisinya bisa dianjurkan untuk memastikan penyembuhan yang tepat. Berikan antibiotik oral pada ular. Jangan beri makan ular selama kurang lebih 3 minggu. Pastikan ular sudah buang air besar sebelum memberinya makan. Sebaliknya sediakan mangkuk air dan jaga kelembaban kandang dan tempatkan di tempat yang tenang. Sekilas info aja nih, moga moga bisa membantu bagi keeper yang ularnya menderita penyakit ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar