Minggu, 02 Juni 2013

Laba laba jaman dahulu sebesar apa ya?



Hingga penemuan ini, fosil genus Nephila tertua adalah berusia 34 juta tahun, membuat fosil ini dan asal usul laba laba Nephila jauh lebih tua dari yang diperkirakan.  Menurut Paul Selden, direktur Institut Paleontologi di University of Kansas, ia bersama  anggota timnya telah menemukan fosil laba laba terbesar. Fosil tersebut ditemukan di dalam abu vulkanik purba yang terletak di Mongolia, tempat bersemayamnya fosil Daohugoa. Laba laba baru ini, yang diberi nama Nephila Jurassica, memiliki panjang sekitar dua inci dan hidup di Pertengahan Jurassic sekitar 165 juta tahun yang lalu.
Dipublikasikan dalam Biology Letters, Selden dan timnya mengatakan bahwa laba laba ini hidup di iklim yang lebih tropis daripada tempat di mana ia ditemukan saat ini, menunjukkan bahwa kawasan tersebut telah mengalami perubahan iklim yang besar. Mereka meyakini bahwa laba laba ini berasal dari Pangea (superbenua). Nephila jurassica, seperti halnya laba laba di masa modern, tinggal di dalam jaring, yang mungkin terletak di dalam hutan terbuka atau dekat dengan sumber air.
Hingga penemuan ini, fosil genus Nephila tertua adalah berusia 34 juta tahun, membuat fosil ini beserta asal usul laba laba Nephila jauh lebih tua dari yang diperkirakan. Meskipun fosil laba laba ini adalah yang terbesar yang pernah ditemukan, tapi bukanlah yang tertua. Fosil laba laba lain yang ditemukan berusia 310 juta tahun (Eocteniza silvicola dan Protoctenzia Britannica), namun bukan genus Nephila.
Pemintal laba laba ini, atau organ pemintalan sutra, yang terlihat pada kaki fosilnya, menunjukkan bahwa ia mampu memutar luas jaringnya, tahan lama hingga mampu menangkap berbagai serangga. Laba laba Nephila yang lebih besar saat ini, bertumbuh hingga panjang kakinya mencapai empat atau lima inci, mampu memintal jaring yang bahkan cukup kuat untuk menjebak burung kecil dan kelelawar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar