Selasa, 04 Juni 2013

Laba Laba Air



Laba-laba air menghabiskan seluruh hidup mereka di bawah air dan makhluk ini hanya akan muncul ke permukaan untuk mengisi persediaan udara dalam gelembung selam mereka. Tidak ada yang tahu berapa lama laba-laba dapat tetap berada di dalam air sampai ilmuwan Roger Seymour dan Stefan Hetz mengukur level oksigen gelembung serangga itu.
Seymour, ilmuwan dari University of Adelaide, Australia, dan Hetz dari Humboldt University, Jerman, menemukan bahwa gelembung selam itu berfungsi seperti sebuah insang yang mengisap oksigen dari air. Laba-laba itu hanya butuh naik ke permukaan sekali dalam sehari untuk menambah pasokan udara mereka.
Dalam kehidupan di sebuah kolam, banyak ditemukan serangga yang berputar dan bergerak dengan cepat di bawah permukaan air. Namun, hanya satu spesies laba-laba yang bergabung dengan kumpulan serangga itu, yaitu laba-laba gelembung penyelam (Argyroneta aquatica). Menurut Seymour, setiap laba-laba membuat sebuah jaring sutera pada tumbuhan di bawah permukaan air dan mengisinya dengan udara yang dibawa turun pada perutnya. Laba-laba itu menghabiskan seluruh hidupnya di bawah air, bahkan meletakkan telurnya di dalam gelembung selam.
Seymour menggunakan optode, alat pengukur oksigen, untuk menemukan bagaimana serangga akuatik mengekstraksi oksigen dari air melalui gelembung udara tipis yang terentang di perut mereka. Ketika dia mengutarakan kemungkinan itu kepada Hetz, ilmuwan Jerman tersebut langsung memperoleh gagasan dan mengundang Seymour ke laboratoriumnya. Kedua peneliti itu mengumpulkan beberapa laba-laba untuk mengetahui bagaimana mereka menggunakan gelembung selam itu. Dalam Journal of Experimental Biology, mereka melaporkan penemuan bahwa laba-laba dapat menggunakan gelembung selam itu seperti sebuah insang untuk mengekstraksi oksigen dari air agar tetap tersembunyi di bawah permukaan air.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar