Mana Jantan, Mana Betina?
Seperti yang kita ketahui, tubuh kura-kura dilindungi oleh sejenis
tulang yang berbentuk cangkang mirip batok kelapa yang menempel di
punggungnya atu disebut juga bony shell. Ada dua pelindung tubuh
kura-kura. Yang pertama adalah pelindung bagian atas yang berupa karapas
dan yang kedua adalah pelindung di bagian bawah tubuhnya yang di sebut
plastron. Pada setiap bagian terdiri dari dua lapis. Lapisan luar
umumnya berupa sisik-sisik besar dan keras, dan tersusun seperti atap
rumah, sementara lapisan bagian dalam berupa lempengan lempengan tulang
yang tersusun rapat seperti tempurung.
Kura-kura bukan hanya pembiak yang antusias, tetapi juga memiliki
karakteristik seksual eksternal yang sering kali menyulitkan mahluk lain
(selain kura kura sendiri tentu saja) untuk menentukan yang mana jantan
dan yang mana betina. Pada beberapa spesies, kura kura jantan dan
betina dapat dibedakan dari ukuran ekornya yang biasanya ekor pada
kura-kura jantan lebih panjang. Tapi ukuran kura kura betina lebih besar
bila dibandingkan dengan jantannya. Kura-kura Jantan dapat dikenali
juga dengan adanya lekukan pada plastron atau cangkang bagian bawahnya.
Lekukan ini berfungsi untuk menopang bagian belakang kura-kura betina
saat kura kura kawin. Dan kura-kura betina memiliki plastron yang datar
atau cenderung cembung. Untuk membuahi telur betina, kura-kura jantan
menyembunyikan organ seksualnya di dalam kloaka atau saluran pembuangan.
Saat membuahi betina posisi jantan itu sendiri berada diatas betina dan
sering kali mencengkram cangkang atas atau karapas betina dengan dengan
cakarnya, kemudian mengaitkan ekornya hingga lubang kloaka jantan
bertemu dengan kloaka betina. Sering kali terjadi lusinan telur
berkembang secara internal dan biasanya diletakkan dan dikubur di dalam
tanah berpasir. Fertilisasi pada kura kura betina terkadang didahului
oleh ritual percumbuan yang rumit dan lama, dimulai dengan demonstrasi
‘tarian’ selama berjam-jam lalu diikuti kopulasi yang hanya berlangsung
beberapa menit. Wah, “banyak bicara sedikit bekerja” nih. Kura-kura
betina dapat menyimpan sperma jantan untuk membuahi telurnya selama
waktu tertentu, dan kadang-kadang telur betina dibuahi setelah
bertahun-tahun kemudian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar