Kamis, 30 Mei 2013

Kura Kura Black-Knobbed


Black knobbed Map Turtle (Graptemys nigrinoda) yang sebelumnya dikenal sebagai kura kura sawback black knobbed adalah kura kura air yang berukuran kecil hingga sedang dengan warna kulit abu abu terang. Beberapa karakteristik yang paling membedakan kura kura ini dan genus Graptemys adalah adanya ‘paku’ yang menonjol pada tempurung kura kura. Mereka hanya mampu bertahan di air tawar, sehingga mereka hanya ditemukan dalam sistem sungai air tawar. Jenis ini biasanya terdapat di sungai sungai di Mobile Bay, Alabama dan Mississippi.
Tempurung dari Graptemys nigrinoda sedikit berkubah pada 4 tulang belakang pertama yang berbentuk menonjol dan berwarna hitam. Pada kura kura betina yang dewasa tonjolan ini akan berkurang . Tempurung kura kura ini berwarna gelap atau berwarna zaitun kecoklatan. Pada tiap pleura atau palte- dari tempurung berwarna kuning hijau dan warna hitam yang berbentuk cincin yang melingkar. Tukik  kura kura ini berwarna mirip dengan yang dewasa tapi warnanya cenderung lebih cerah dan kontras.

Kepala kura kura ini kecil dan berwarna coklat gelap, bergaris garis kuning dengan crescent kuning di belakang mata yang menghadap ke ujung posterior dari kura kura. Garis garis ini terus ada hingga di kaki kura kura dengan bagian bawah yang lebih muda warnanya dari permukaan dorsal.
Kura kura betina berukuran dua kali jantan. Tempurung  betina juga cenderung lebih tinggi daripada yang jantan, meskipun kura kura jantan memiliki ekor yang lebih panjang dari betina. Kira kira ukuran kura kura dewasa adalah mulai 7,6 hingga 10,2 cm pada jantan dan 10,2 hingga 19,1 cm pada kura kura betina.
Berjemur adalah kegiatan yang sangat disukai kura kura ini, biasanya saat pagi hari dan sore hari. Termoregulasi diperkirakan menjadi alasan utama untuk berjemur  juga untuk penghapusan parasit dan pertumbuhan alga. Jika didekati, mereka akan melompat ke air di dekatnya. Setelah berada di dalam air, kura kura ini akan mencari perlindungan di antara cabang cabang pohon yang tumbang di dasar sungai. Sebagian besar mereka tinggal di dasar sungai yang berpasir dan sungai yang berdasar tanah liat dengan arus yang tidak terlalu deras. Tukik lebih memilih hidup di air yang tenang.
Spesies ini mengkonsumsi kumbang dan capung yang jatuh ke sungai. Tapi ada perbedaan menu makanan pada jantan & betina. Setelah pemeriksaan dari kedua masalah perut jantan & betina, ditemukan perbedaan persentase bahan makanan. Jantan memiliki sekitar 58% makanan dari hewani yang terdiri dari moluska dan serangga dan 40 % dari tumbuhan, sementara betina memiliki 70% makanan hewani dan 29%  tumbuhan yaitu ganggang air tawar.
Kura jantan mencapai kematangan seksual pada umur 3 hingga 4 tahun dan betina mencapai kematangan pada umur 7 hingga 8 tahun. Betina akan bertelur sekitar 5 butir telur dalam satu clutch dan dapat menghasilkan  3 hingga 4 clutch per tahun. Saat ini kura kura jenis ini diklasifikasikan sebagai hewan yang terancam punah oleh US Fish and Wildlife Service dalam kategori sub 3 C, dan diklasifikasikan sebagai hewan yang Hampir Terancam oleh IUCN Red List. Kura kura ini kemungkinan besar terancam oleh degradasi habitat dan gangguan oleh manusia. Manusia biasanya menyingkirkan batang kayu yang mati dari pinggir sungai yang biasanya digunakan kura kura untuk berjemur di bawah sinar matahari. Gangguan yang tidak langsung pada sarang mereka juga mungkin akan menjadi masalah. Selain itu populasi kura kura ini bisa menurun akibat konsumsi telur mereka oleh manusia atau predator lainnya. Nelayan juga meskipun dalam banyak kasus tidak sengaja, dapat membunuh kura kura melalui jaring mereka.

Sebagian besar daerah habitat spesies ini adalah daerah yang dilindungi, tetapi sungai sungainya tetaplah rentan. Mobile River Basin Aquatic Ecosystem Recovery Plan atau perencanaan pemulihan ekosistem air telah diterapkan untuk mengatasi kebutuhan dari kurang lebih 22 spesies air. Salah satunya dalah spesies kura kura perut merah (Pseudemys rubriventris) yang habitatnya tumpang tindih dengan Graptemys nigrinoda. Karena inilah hal tersebut akan bermanfaat bagi kura kura black knobbed.
Penangkaran juga sudah menjadi pilihan bagi upaya konservasi. Penangkaran adalah kegiatan yang sangat masuk akal untuk meningkatkan ukuran populasi di penangkaran. Tapi masih belum jelas apakah hasil penangkaran kura kura black knobbed akan berkembang biak sendiri setelah dilepaskan di habitat aslinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar