Selama ini kita selalu terkesima melihat keindahan estetika yang unik pada berbagai morph Posum Layang atau yang dikenal juga sebagai sugar glider.
Keunikan ini muncul dengan berbagai macam warna yang membuat sugar glider sebagai hewan imut ini menjadi lebih cantik jati dirinya.
Misalnya ada leucistic, albino, hypo, mosaic dll
Warna warna tersebut selain dipengaruhi oleh gen, dipengaruhi juga oleh sesuatu yang bernama pigmen warna kulit.
Contohnya seperti ini, ada manusia yang berkulit putih, sawo matang, kuning langsat, dan lain lain, sesungguhnya dengan adanya pigmen ini, melindungi kita dari sinar matahari yang jahat- intermeso kita sebagai orang Indonesia mesti bersyukur karena memiliki lebih banyak pigmen warna kulit daripada orang luar :p
Nah, Pigmen ini selain memiliki banyak jenis warna, juga memiliki kelainan, seperti yang saya sebutkan diatas tadi, kelainan tsb antara lain adalah
Albino
Complete lack of pigmentation – pigmentasi warna yang sepenuhnya hilang, sebenarnya tidak sepenuhnya hilang, namun kekurangan pigmen yang bernama melanin.
Leucistic
Berbeda dengan albino yang kekurangan pigmen melanin, leucistic adalah kelainan pada pigmen yaitu kekurangan jumlah semua jenis pigmen sehingga warnanya cenderung putih bukan kekuningan seperti albino.
Leucistic parsial- (Mosaic)
Ketika leucistic hanya terjadi pada beberapa bagian kulit (atau bulu) saja, maka disebut sebagai pied, atau dalam dunia SG disebut juga sebagai Mosaic.
Melanistic (black beauties)
Ketika ada kelainan dimana pigmen warna melanin kekurangan, yang disebut albino, maka ada pula yang memiliki kelebihan gen warna hitam ini, disebut sebagai black beauties
semakin banyak pigmen melaninnya maka semakin dominan pula warna hitamnya.
Maaf bila ada salah kata,salah definisi atau apapun, saya hanya mengumpulkan data data ini dari internet dan sedikit buku yang saya baca.
Pada intinya, sayangilah sugar glider kita apapun warnanya, iyakan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar