Minggu, 02 Juni 2013

Infeksi pada Kulit Kadal

Infeksi kulit umum terjadi pada jenis kadal dan bisa mengakibatkan infeksi  organ yang fatal & septicaemia. Infeksi terutama beresiko pada kadal yang dibesarkan di penangkaran lalu dilepas di alam bebas, karena mereka bisa menyebar di populasi alam liar. Penyebab penyakit ini belum jelas tapi para peneliti di Belgia sudah menemukan bakteri baru yang menyebabkan dermatitis pada kadal gurun.

Menurut riset, penemuan ini bisa membantu mengontrol penyakit dan melindungi spesies yang hampir punah. Kadal yang tinggal di gurun atau daerah kering  seperti Urosmastyx yang berasal dari Afrika Utara sekarang diternakkan di Eropa. Pembentukan populasi penangkaran yang sehat adalah cara yang penting untuk konservasi spesies yang terancam punah. Di sisi lain, mengisi populasi liar dengan hewan dari penangkaran yang membawa bakteri pathogen mungkin membahayakan kelangsungan hidup populasi liar. Penyakit kulit sangat umum pada kadal yang berasal dari penangkaran.
Peneliti mengisolasi bakteri dari 5 kadal gurun yang berbeda yang menderita dermatitis tapi mereka tidak dapat mengidentifikasi bakteri yang menyebabkan penyakit tersebut, tapi menemukan bahwa pathogen yang ada pada kelima kadal tersebut sama.
Para peneliti melihat urutan genetik dari bakteri dan menemukan bakteri itu adalah spesies baru. Bakteri itu dinamakan bakteri agamarum Devriesea. Hubungan sebab akibat antara bakteri dan lesi kulit pada kadal gurun-tinggal sudah diuji dan mikroba ini juga terkait dengan bakteri yang menyebabkan infeksi kulit pada manusia.
Kasus dermatitis dan septicaemia dari bakteri agamarum Devriesea sangat lazim, terutama pada kadal yang berasal dari penangkaran. Para peneliti berharap identifikasi spesies ini akan memberikan kontribusi pada pemahaman kita tentang penyakit kadal kulit dan membantu mengembangkan tindakan pengendalian. Ke depannya, para ilmuwan akan mempelajari interaksi inang-patogen, perlakuan desain dan menyelidiki penggunaan vaksinasi untuk mencegah perkembangan penyakit yang disebabkan oleh bakteri agamarum Devriesea.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar