Infeksi kulit umum terjadi pada jenis kadal dan bisa mengakibatkan
infeksi organ yang fatal & septicaemia. Infeksi terutama beresiko
pada kadal yang dibesarkan di penangkaran lalu dilepas di alam bebas,
karena mereka bisa menyebar di populasi alam liar. Penyebab penyakit ini
belum jelas tapi para peneliti di Belgia sudah menemukan bakteri baru
yang menyebabkan dermatitis pada kadal gurun.
Menurut riset, penemuan ini bisa membantu mengontrol penyakit dan
melindungi spesies yang hampir punah. Kadal yang tinggal di gurun atau
daerah kering seperti Urosmastyx yang berasal dari Afrika Utara
sekarang diternakkan di Eropa. Pembentukan populasi penangkaran yang
sehat adalah cara yang penting untuk konservasi spesies yang terancam
punah. Di sisi lain, mengisi populasi liar dengan hewan dari penangkaran
yang membawa bakteri pathogen mungkin membahayakan kelangsungan hidup
populasi liar. Penyakit kulit sangat umum pada kadal yang berasal dari
penangkaran.
Peneliti mengisolasi bakteri dari 5 kadal gurun yang berbeda yang
menderita dermatitis tapi mereka tidak dapat mengidentifikasi bakteri
yang menyebabkan penyakit tersebut, tapi menemukan bahwa pathogen yang
ada pada kelima kadal tersebut sama.
Para peneliti melihat urutan genetik dari bakteri dan menemukan
bakteri itu adalah spesies baru. Bakteri itu dinamakan bakteri agamarum
Devriesea. Hubungan sebab akibat antara bakteri dan lesi kulit pada
kadal gurun-tinggal sudah diuji dan mikroba ini juga terkait dengan
bakteri yang menyebabkan infeksi kulit pada manusia.
Kasus dermatitis dan septicaemia dari bakteri agamarum Devriesea
sangat lazim, terutama pada kadal yang berasal dari penangkaran. Para
peneliti berharap identifikasi spesies ini akan memberikan kontribusi
pada pemahaman kita tentang penyakit kadal kulit dan membantu
mengembangkan tindakan pengendalian. Ke depannya, para ilmuwan akan
mempelajari interaksi inang-patogen, perlakuan desain dan menyelidiki
penggunaan vaksinasi untuk mencegah perkembangan penyakit yang
disebabkan oleh bakteri agamarum Devriesea.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar