Minggu, 02 Juni 2013

Adrenalin VS Antivenom


Boomslang
Kalo ada seseorang yang digigit ular berbisa, biasanya orang itu akan diberikan antivenom atau penawar racun ular. Sayangnya, antivenom atau anti bisa ini sering menimbulkan reaksi alergi yang cukup parah bagi korban. Setelah melalui penelitian, para peneliti menyarankan untuk memberikan adrenalin pada korban gigitan ular sebelum mereka diberi antivenom sebagai cara untuk mengatasi tingginya reaksi alergi akibat antibisa.
Penelitian ini dilakukan pada kurang lebih 1.000 orang korban gigitan ular berbisa yang dibawa ke rumah sakit di Sri Lanka. Diketahui bahwa korban gigitan ular yang diberi adrenalin dosis rendah sesaat sebelum diberi antivenom akan mengalami pengurangan reaksi alergi hingga 43 % dalam satu jam dan turun lagi 38 % dalam 48 jam. Sementara itu, pengontrolan pasien pada kelompok yang diberikan promethazine, hydrocortisone, atau plasebo tidak menunjukkan manfaat yang sama. Para peneliti menegaskan hasil penelitian ini sangat penting terutama bagi negara negara yang penduduknya banyak mengalami kasus gigitan ular dan menderita alergi akibat reaksi antivenom karena sebagian besar alergi ini bisa berakibat mematikan. Saat ini belum ada aksi nyata dari farmasi yang memproduksi antivenom atau regulasi dari WHO untuk meningkatkan kualitas antivenom. Sampai saat itu terjadi, penemuan ini bisa menunjukkan bahwa terapi awal dengan pemberian hormon adrenalin dosis rendah bisa lebih efektif dan aman untuk mencegah reaksi akut dari antivenom.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar